Blog Archives

Find the Best from the Worst

Ada sebuah cerita menarik yang ingin aku sharingkan di sini dengan teman2 semua, diambil dari sebuah buku renungan yang aku baca tadi pagi. Coba simak sama2 cerita ini ya.. 🙂

Waktu Thomas Carlyle sudah menyelesaikan manuskrip tentang Revolusi Perancis, dia meminta tetangganya John Stuart Mill untuk membacanya. Dan setelah itu, Mill datang ke rumah Carlyle dengan keadaan gemetar dan muka pucat. Apa yang terjadi? Ternyata, pembantunya Mill gak sengaja memakai manuskrip tsb untuk menyalakan perapian! Ohhh nooo! Carlyle putus asa, usahanya menulis manuskrip itu selama 2 tahun lenyap begitu saja..! Dulu menulis awalnya saja sudah susah, apalagi kalau sekarang harus menuliskannya kembali, sudah tidak bisa dibayangkan lagi.

Suatu hari, sambil melihat seorang tukang batu yang lagi membangun sebuah tembok, ia memperhatikan tembok tsb dibangun dengan batu bata satu demi satu. Nah, disitulah dia merasa terinspirasi, dia berpikir, “Aku akan menulis satu halaman hari ini dan satu lagi besok. Satu demi satu; itu saja yang dapat saya pikirkan.” Pekerjaan yang begitu lambat dan membosankan, tetapi dia bertahan dan hasil akhirnya malah jauh lebih baik daripada tulisan awalnya. Wow..

Jon Gordon pernah menulis, “Apabila kamu kuatir tentang masa depan.. saya tahu apa yang kamu rasakan. Aku pernah kehilangan pekerjaanku di tahun 2001.. perusahaan tsb tenggelam lebih cepat dari Titanic.. Aku berpikir itulah saat terburuk dalam hidupku. Wah, dua bulan lagi aku bisa bangkrut. Aku ada seorang istri, dua anak, sebuah surat gadai, tidak ada asuransi kesehatan, dan tabungan pun cuma sedikit. Aku cuma punya uang sebesar gaji satu bulan.. dan.. aku harus membuat keputusan2 yang sangat penting.. Pada akhirnya, semua itu mengarahkan aku kepada pekerjaan yang aku tekuni saat ini, sebagai seorang penulis, konsultan dan pembicara. Aku berangkat dari keadaan dipecat sampai berapi-api! Pemberhentian sementara aku di waktu lalu, mengarahkan aku kepada hidup dengan misi.. Apa yang aku pikir merupakan saat terburuk, malah mengarahkan aku kepada yang terbaik..”

Moral of the story :

Waktu badai menerpa, kita punya 2 pilihan.. Apakah untuk membiarkannya menghancurkan kita, atau.. belajar dari badai tersebut dan mengarahkan diri kepada masa depan yang positif. Kita dapat maju dengan tekad dan iman, bahwa masa2 terbaik kita ada di depan. Bersyukurlah selalu & Fokus kembali. Allah dapat mengubah kutuk menjadi berkat yang luar biasa untuk kita.. Hv a good day..  🙂

Advertisement