Blog Archives

Hidup adalah BELAJAR

Belajar Bersyukur …Meski tak Cukup,
Belajar Ikhlas …Meski Tak Rela,
Belajar Taat …Meski Berat,
Belajar Memahami …Meski Tak Sehati,
Belajar Sabar …Meski Terbebani,
Belajar Memberi …Meski Tak Seberapa,
Belajar Tenang …Meski Gelisah.

Semoga hari ini ada banyak hal yang kita pelajari untuk hari esok.

Have a nice day all.. 🙂

Cheers,
Mullie Marlina

Rahasia Keluarga Harmonis & Anak Berkualitas

Mumpung masih fresh dlm ingatan, aku ingin share sedikit tentang Seminar Parenting yang baru saja aku hadiri tadi pagi. Informasi yang diberikan bagus sekali untuk pasangan muda maupun para orang tua yang sudah memiliki anak. Pembicaranya adalah Bp. Andreas Sustono, seorang kepala sinode dari Gereja GKB. Tumben kali ini seminar tdk merasa ngantuk sama sekali, meskipun kurang tdr tadi malam, soalnya si Bp. Andreas menyampaikan dgn cara2nya yg unik dan mudah dimengerti, bahkan seringkali kita dibuat ketawa oleh contoh2 dan perkataan2nya.. Lutcuuu bgt ni orang ternyata, tapi apa yg disampaikan memang betul adanya. Kira2 bginilah apa yang disampaikan oleh beliau, semoga bisa memberkati kita semua.. 🙂

Positif education dimulai dari dalam rumah sendiri. Seperti yang dikatakan dalam Eph 6:4 “Dan km, Bapa2, jgnlah bangkitkan amarah di dlm hati anak2mu, ttp didiklah mrk di dlm ajaran & nasihat Tuhan”. Jangan sekali2 suka membentak anak2 dengan kata2 kasar, atau suara tinggi, karena anak akan menangkap “Ohhh jadi begini ya kalau bicara baik2..”. Nantinya dia pun akan melakukan hal yg sama thdp anda, para orang tua. Anak2 punya memori yang kuat, cepat meniru apa yang dilakukan oleh para orang tua, baik itu hal baik maupun hal buruk.

Guru yg paling baik mengajarkan anak2 adalah Orang Tua-nya sendiri. Anak2 meniru teladan yg dilihat & diajarkan oleh Ortunya sendiri. Karena itu, janganlah ortu melakukan hal2 yg dilarang juga thdp anak2nya. Anak2 dgn mudah merekam & melakukan apa yg Ortu lakukan. Ingatlah, Ortu selalu menjadi role model yg dilihat anak2.

Kita tidak bisa menghindari perkembangan dunia yang semakin hari makin menggila. Yg bisa kita lakukan adalah dengan Fokus mendidik anak2 dgn membawa anak2 qta kpd sang pencipta, mengenal Tuhan Yesus. Ajarkan prinsip2 kebenaran dalam firman Tuhan.

Jika fokus pd kebahagiaan, maka dlm jangka panjang anak akan jd tidak bahagia. Dgn kekudusan, kebenaran mengatakan: Hasil dr kekudusan adalah Sukacita. Jadi, jangan melulu meng-iya-kan permintaan anak2 kita. Jgn memanjakan anak dgn hal2 duniawi. Karena, saat besar nanti anak2 akan mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan hidup apabila para orang tua terlalu memanjakan anaknya sedari kecil.

Tuhan sudah menciptakan dan memberikan kemampuan kepada kita. Tinggal kita memilih sendiri, mau punya rumah tangga yang berantakan, atau rumah tangga yang harmonis..? Ingatlah, Nasib yg buruk adalah hasil dr Bad Choice + Bad Habit. Nasib yg baik adalah hasil dr Good choice + Good habit. Semuanya kembali kepada anda, para bapak, para ibu, para orang tua..

Orang tua positif hrs membangun hubungan kekeluargaan yg erat. Gambaran bgmna menjd Ortu bisa anda lihat di dalam 1 Tes 2:7-8. Sikap seperti seorang ayah bisa dilihat di dalam 1 Tes:11-12.

Dari Ayah, anak2 belajar tentang Harga Diri. Keberadaan ayah adalah untuk menasehati, memberikan dorongan, memberikan warning/peringatan, memberikan batasan yang tegas, menguatkan & menantang anak secara positif. Jangan suka menggunakan kata2 negatif terhadap anak2, melainkan gunakanlah bahasa2 yang membangun, yang positif, yang bisa membangkitkan semangat juang anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.. Pahami kebutuhan anak, kebutuhan anak utk merasa berarti/dianggap penting/berharga.

Ciptakanlah lingkungan yg erat dengan anak, seperti lem. Hati kita & hati anak menyatu. Janganlah kita menjadi mandor (ayo, kamu skrg makan, habis itu belajar, habis itu tidur yah!! Nah jgn seperti ini, anak2 akan berontak..) Melainkan jadilah teman yang baik untuk anak2.. (pendekatan ke anak2 sebagai seorang teman).

Ingatlah sekali lagi, bahwa Gaya Hidup Orang Tua, Nilai + Keyakinannya akan pindah ke anaknya, gaya hidup anak akan mengikuti nilai & keyakinan ortunya. Karena itu, ada baiknya intropeksi kembali diri kita masing2, apakah kita sudah menjadi pelaku / contoh teladan yang baik untuk anak2 kita?

Taukah kamu, bahwa Kunci Utama memiliki anak yang berKualitas, dimulai dari kehidupan rumah tangga yang Harmonis? Membangun kemesraan dalam rumah tangga bukan hanya sekedar komitmen, melainkan juga sikap hati masing2.

Inilah dia 8 Kunci untuk membangun hubungan yang harmonis tersebut:
1. Berikan Cinta Tanpa Syarat kepada suami, istri maupun anak2 kita..
2. Punya Waktu Yang terJadwal, prioritaskan keluarga di atas pekerjaan
3. Perhatian yg terFokus
Contoh: saat anak/suami/istri sedang ingin cerita sesuatu, fokuskan perhatian pd mereka. Jgn dgrin sambil baca koran..
4. Kontak mata ketika berbicara dgn pasangan/anak2 qta maupun dgn orang lain. Milikilah rasa percaya diri.
5. Buat Komunikasi yg berKelanjutan, bs dilakukan saat makan mlm, dgn sesekali menelpon bicara dgn anak saat tugas kantor, dll..
Saat makan malam bersama : Penelitian: anak2 yg jrg makan mlm bersama dgn ortunya, lbh mudah terkena pengaruh dunia yg tdk baik. Makan mlm bersama bs jadi tempat baik memulai komunikasi. Jgn ada televisi disana, dan jangan melulu main handphone/bb. Gunakan wktu sebaik2nya berkomunikasi dgn anak2 saat makan malam tersebut.
Wktu tidur: biasakan memberi dongeng sblm tdr dgn cerita kebenaran firman Tuhan saat anak2 tdr
Berbagi pengalaman: atur kencan pribadi dgn anak2mu, berdua sharing pengalaman, tukar pikiran, tukar cerita, dll..
6. Sentuhan Penuh Hati utk anak kita. Janganlah malu untuk memeluk anak gadismu. Tunjukkan kasih sayang kita sbg bapak, sbg ibu, sebagai orang tua yang sangat menyayangi anaknya. Kita jgn mau kalah sama Telletubbies donk.. :p
7. Atur waktu Bersenang2 Bersama dgn anak2.
Jgn pernah menganggap bersenang2 dgn anak2 adalah buang2 waktu, karena hal ini adalah investasi berharga yg tdk akan terlupakan baik untuk anda, maupun untuk sang anak itu sendiri. Buatlah pengalaman berkesan anak2 terhadap orang tua yang positif & menyenangkan.
8. Lakukanlah Doa Bersama dalam keluarga..

Last but not least, pak Andreas juga menjelaskan bgmana cara penyampaian displin kita thdp anak2 yg disesuaikan dgn umur anak2 kita. Ternyata, beda usia anak, beda pula penerapan displinnya.. Tabel seperti apa yang bisa kamu lihat di foto di bawah ini..

Usia 0-4/5 : Berikanlah peraturan yang jelas thdp anak2, Apa yang baik, Apa yg buruk, Apa yg boleh, Apa yg tidak, dll..

Usia 6-7 : Hubungan dengan siapa harus dijelaskan kpd anak2. Lakukan ini untuk papa & mama, nak.. Anak2 akan mengerti..

Usia 11-12 : Jgn melarang anak2 secara gamblang. “Pokoknya kamu gak boleh pergi kesana! Titik, gak pake koma!!!” Nah, jangan seperti ini, karena dlm usia ini, anak2 akan menjadi pemberontak jika diperlakukan demikian. Sebaiknya berikan penjelasan, Alasan yang Jelas, Kenapa koq si anak gak boleh pergi ke sana misalnya.. “Kamu gak boleh pergi kesana nak, karena di sana lagi ada demonstrasi, berbahaya sekali.. bla bla bla bla..” Berikan penjelasan yang bisa diterima anak2..

Usia 16-17 : Ortu memberikan pengertian thdp anak2, biar anak yg mengambil keputusan.

Demikian kira2 materi Seminar Parenting yang tadi disampaikan selama 3 jam. Mungkin tidak mudah buat para orang tua untuk mengikuti nasehat2nya tapi tidak ada salahnya juga untuk mengambil hikmat dari nasehat2 yg disampaikan, demi kebaikan orang tua dan anak2. Semoga bisa menjadi masukan dan berkat bagi kita semua.. Thank you for reading.. 🙂

Cheers,

Mullie Marlina