Blog Archives

The Next Level Seminar – part 5

Sadar atau tidak sadar, kita sekarang sudah berada di era informasi dan era konseptual. Siapa yang creative, dia-lah yang eksis, kemudian making profit dan menjadi popular. Contohnya, lagu Keong Racun yang dinyanyikan lipsync oleh Sinta & Jojo yang booming beberapa waktu lalu, Olga dengan lagunya “Hancur2 Hatiku”, Mbah Surip dengan lagunya “Tak Gendong Kemana2..”, Inovasi penamaan makanan seperti Rawon Setan, Nasi Gila, Soto Gebrak, dll. Bahkan saat ini media TV maupun media cetak sedang booming dan heboh dengan tarian india seorang Briptu Norman dari Gorontalo yang beberapa waktu lalu muncul videonya di YouTube dengan lagu “Chaiya.. Chaiya…” dan sekarang menjadi ramai dibicarakan orang. Itulah contoh bagaimana orang2 yang Creative dan berani ber-inovasi yang akhirnya bisa meraih popularitas dan making profit pada akhirnya. Kita semua boleh menjadi creative namun tetap harus mengingat dan menyesuaikan dengan kaedah2 atau koridor2 peraturan yang ada. Kita semua ditantang untuk bisa Thinking out of the Box, can you?

Banyak penelitian mengatakan, IQ seseorang membuat dia bisa diterima kerja, namun EQ-nya bisa membuat dia dipromosikan. Itulah mengapa, 20% kesuksesan ditentukan dari IQ, namun yang sisa 80% nya ditentukan dari EQ-nya seseorang. Untuk menjadi seseorang yang maju, kita harus punya nilai tambah dalam diri kita. Cari tahu apa kelebihan kita, ciptakan nilai tambah dengan menguasai banyak hal, menjadi ahli dalam bidangnya; menjadi master dan expert di bidang yang sudah kita pilih.

Kita semua diciptakan bukan biasa2 saja, melainkan kita semua ini diciptakan dengan luar biasa. Kenalilah tujuan hidup kita masing2 supaya kita tahu kemana kita harus melangkah. Cari tahu Blueprint, gambaran rencana masa depan kita sendiri, kira-kira apa yang ingin kita capai dalam waktu 5 tahun kedepan? atau 10 tahun kedepan? dst.. Jangan habiskan waktu dengan sia2, karena Time is LIFE! It’s your investment for your future.

Kita punya waktu 24 jam mau dipakai untuk apa? Invest waktu kita untuk hal-2 yang berharga. Apa yang kita lakukan di masa lalu, menjadikan kita yang sekarang. Apa yang kita lakukan sekarang, menentukan masa depan kita. Banyaklah belajar, melihat, perbanyak network, lakukan hal2 baru yang positif, beribadah & selalu ada quality time dengan keluarga. Intinya, berbagi waktulah dengan seimbang dalam berbagai aspek kehidupan.

Back to The Next Level Seminar – part 1

Back to The Next Level Seminar – part 2

Back to The Next Level Seminar – part 3

Back to The Next Level Seminar – part 4

Read More – The Next Level Seminar part 6 (ended)

The Next Level Seminar – part 3

Siapa sih diantara kita yang tidak pernah stress? Pasti ada kan? Maka dari itu, kita harus bisa mengontrol dan menentukan apa yang kita pikirkan, mengontrol bagaimana kita merasakan dan bereaksi terhadap masalah tersebut.

How you Think –> How you Feel –> How you Act

If you want yourself always in peak performance, maka tanamkan mindset kita dengan hal2 yang positif dan membuat kita tetap semangat! Jangan lagi akses memori yang jelek2 yang bisa membuka luka lama, jangan lagi membuka hal2 yg negatif lagi, yang bisa membuat kita menjadi moody, tidak bisa maju dan selalu merasa down.. Sedikit saran, janganlah kita berteman akrab dgn tmn2 yang suka membawa sifat 5N kemana2: Ngedumel, Ngegosip, Ngeluh, Ngelunjak dan Ngeyel.. haha.. 😀

Banyak sudah penelitian yang mengatakan bahwa 20% kesuksesan memang berasal dari IQ, tapi yang 80% sisanya ditentukan dari EQ (Emotional Quotient). Betul sekali, punya IQ tinggi bukanlah jaminan kesuksesan seseorang. L factor (Like factor atau bisa disebut juga Likeable) merupakan salah satu faktor penting juga dalam kehidupan kita. Dengan disukai oleh banyak orang, akan ada banyak kemudahan2 dan banyak pintu kesempatan yang terbuka untuk kita, karna itu hendaklah kita selalu merendahkan diri, be humble wherever you’re..

Belajarlah untuk jangan saling mengadu atau membesar2kan masalah dengan orang lain. Contoh : si A mengadu dia lagi sakit encok, rematik sudah 2 hari ini.. Lalu si B tak mau kalah, mengadu “Wah lo masih mending, gw uda encok, rematik, malah skrg sakit gigi uda seminggu susah makan nih..!” Masalah itu bukan untuk dibesar2kan, apalagi hal2 yang negatif. Percayakah kamu, dengan kekuatan kata2 negatif versus kata2 positif?

Masaru Emoto telah membuktikan efek kata2 yang keluar dari mulut kita dengan kata2 yang positif dan baik terhadap gejala alam sekitarnya. Pembuktian diuji coba dgn nasi di 2 toples berbeda.

Toples A : ” Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih”.
Toples B : ” Kamu Bodoh, Goblok, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau Dekat Dekat Kamu “

Setiap hari dibacakan kata2 tersebut untuk masing2 toples, dan setelah seminggu..Nasi dalam botol yang dibacakan kata2 negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dgn bau yang tidak sedap. Sedangkan nasi dalam botol yang dibacakan kata2 positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi. Tertarik untuk mencoba? 🙂

Back to The Next Level Seminar – part 1

Back to The Next Level Seminar – part 2

Read More – The Next Level Seminar part 4